WEBINAR TTL 2021 BERSAMA KWARNAS 13-16 APRIL 2021

Sekjen Kwarnas: Yakin Program Ticket To Life Menjadi Program Skala Prioritas

JAKARTA – Sekretaris Jenderal Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Mayjen TNI (Purn) Dr. Bachtiar, S.IP, M.A.P, Jum’at (16/4/2021) menutup secara resmi Webinar Nasional Ticket To Life (Webinar Nasional TTL) secara daring. Kegiatan Webinar Nasional TTL dilaksanakan selama 4 (empat) hari, yaitu mulai tanggal 13 s.d 16 April 2021, diikuti 105 peserta dari Kwarda seluruh Indonesia.

Kegiatan Webinar Nasional TTL  yang berlangsung selama empat hari itu diisi dengan paparan dan diskusi dengan menghadirkan beberapa narasumber dari Kementerian Sosial RI, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Gerakan Pramuka, dan APR Regional. Para peserta telah merumuskan rekomendasi kepada Kwarnas Gerakan Pramuka dan APR Regional untuk dapat ditindaklanjuti. Selanjutnya para peserta juga diminta untuk membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL) kegiatan Ticket To Life di daerahnya masing-masing.

Sekjen Kwarnas menyampaikan ucapan terima kasih kepada para narasumber, yaitu dari APR Regional, Kementerian Sosial RI, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, dan Gerakan Pramuka. Terima kasih pula kepada staf pendukung dan seluruh peserta Webinar Nasional TTL yang secara aktif dan produktif, sehingga Webinar ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Program Ticket To Life ini merupakan bagian kepedulian Gerakan Pramuka untuk membantu anak-anak jalanan yang sudah berjalan di 7 (tujuh) Nasional Scout Organization, yaitu Banglades, India, Nepal, Filipina, Paksitan, Thailand dan Indonesia, jelas Kak Bachtiar.

Program Ticket To Life dari APR/WOSM  ini tentu akan sangat membantu generasi muda yang kurang mampu dari segi finansial, anak-anak yang hidup dijalanan dengan kondisi yang sangat memperihatinkan terutama pendidikan yang rendah, bahkan pembinaan mental, iman dan taqwanhya sangat kurang. Oleh karena itu melalui program TTL yang dilakukan gugusdepan/pangkalan khusus, mereka dibina kearah yang lebih baik menuju generasi muda yang unggul, harap Kak Bachtiar

“Dengan adanya program TTL yang mendapat dukungan dari APR Regional/WOSM diharapkan seluruh Kwartir Daerah Gerakan Pramuka di tanah air dapat mewujudkan dan menjalankan program serupa dengan baik”. Ungkap kak Bachtiar

Selama ini kegiatan TTL sudah berjalan di Kwarda Jawa Barat dan DKI Jakarta, kedepannya diharapkan dapat menyusul Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Tengan dan Kwarda Jawa Timur serta kota-kota lainnya.

“Saya yakin program TTL menjadi program skala prioritas bukan hanya sekedar menjalankan kegiatan asal-asalan dengan road mapnya benar-benar harus diperhatikan secara serius”, harap Kak Bachtiar sekaligus mendelegasikan Abdimas untuk segera memetakan mana daerah-daerah yang banyak anak jalanan, sekaligus membuat standar operasional (SOP), mekanisme dan sistemnya.

Kak Bachtiar mengingatkan bahwa program TTL bukan hanya program Pramuka dan terus terang Pramuka tak mampu memegang beban itu karena keterbatasan finansial. Oleh karena itu perlu mengembangkan parthership, sinergitas dan kolaborasi dengan stakeholder terkait, misalnya Kementerian Sosial RI, Kementerian PPPA RI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, pemerintah daerah (Gubernur/Bupati/walikota), civitas akademika, perusahaan swasta melalui CSR, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan  tokoh budaya, dan lain sebagainya.

“Jadi program TTL ini bukan sekedar program lewat saja, tapi tentu kita harus kerja the best and excellent untuk membina anak bangsa kearah yang lebih baik menuju generasi muda yang unggul”, Pungkas kak Bachtiar.

Turut hadir dalam acara penutupan Webinar Nasional TTL diantaranya Kak Ahmad Rusdi, Waka Kwarnas/Ketua Komisi Kerjasama Luar Negeri, para andalan nasional (Annas), yaitu Kak Saul RJ Saleky selaku Workshop Director, Kak Laiyin Nento, Kak Brata, Kak Rio Ashadi dan dari APR Regional: JR. Pangilinan, Syd Castillo, Ms. Arjay F Cameros, dan Aaron Lopez serta staf Kwarnas. (SD)

Sumber : https://pramuka.id/sekjen-kwarnas-yakin-program-ticket-to-life-menjadi-program-skala-prioritas/

KEGIATAN PRAMUKA - Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)



Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

1.   Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) merupakan salah satu kegiatan kepramukaan yang memberikan bekal peserta didik dalam hal pengalaman :

  • Kewajiban diri untuk mengamalkan kode kehoramatan pramuka
  • Kepeduliannya terhadap masyarakat/orang lain
  • Kepeduliannya terhadap usaha meningkatkan citra Gerakan Pramuka di masyarakat

2.   Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan merupakan seperangkat ketrampilan dan pengetahuan kesehatan yang praktis dalam memberikan bantuan pertama kepada orang lain yang sedang mengalami musibah, antara lain pada pasien yang :

  1. Berhenti bernafas
  2. Pendarahan parah
  3. Shok
  4. Patah tulang






3.   Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan dan Pengetahuan Praktis tentang Kesehatan merupakan alat pendidikan bagi para pramuka sesuai selaras dengan perkembangannya agar mampu menjaga kesehatan dirinya dan keluarga serta lingkunganny, dan mempunyai kemampuan yang mantap untuk menolong orang lain yang mengalami kecelakaan.



  P3K patah tulang

  1. Tanda-tanda patah tulang
    • Penderita tidak dapat menggerakkan bagian yang luka
    • Bentuk bagian yang terkena tampak tidak normal
    • Ada rasa nyeri kalau digerakkan
    • Kulit tidak terasa kalau disentuh
    • Pembengkakkan dan warna biru di sekitar kulit yang luka



    2. Pedoman umum pertolongan pertama terhadap patah tulang
  • Pada umumnya patah tulang tidak pernah sebagai kasus darurat yang membutuhkan pertolongan segera, kecuali demi penyelamatan jiwa korban. Sebaiknya jangan menggerakkan atau mengganggu penderita, tunggu saja sampai dokter atau ambulans datang.
  • Kalau korban harus dipindahkan dari tempat yang membahayakan, pindahkan korban dengan cara menarik tungkai atau ketiaknya, sedang tarikannya harus searah dengan sumbu panjang badan
  • Kemudian lakukan memeriksa apakah ada luka-luka lainnya :
    • hentikan pendarahan serius yang terjadi
    • usahakan korban terhindar dari hambatan pernapasan
    • upayakan lalu lintas udara tetap lancer
    • jika diperlukan buatlah nafas buatan
    • jangan meletakkan bantal di bawah kepala, tapi letakkanlah di kiri kanan kepala untuk menjaga agar leher tidak bergerak
  • Kalau bantuan medis terlambat, sedang penderita harus diangkat, jangan mencoba memperbaiki letak tulang.
  • Pasanglah selalu pembelat (bidai) sebelum menggerakkan atau mengangkat penderita.